1.1 Operasi Dasar Basis Data
Di dalam sebuah disk, basis data dapat di ciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk, kita dapat pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data, kita akan dapat menempatkan satu atau lebih file/tabel. Pada file/tabel inilah sesungguhnya dapat disimpan/ditempatkan. Setiap basis data umumnya di buat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya, adabasis data kepegawaian, basis data akademik, basis data inventori (pergudangan), dan sebagainya. Semesta dalam basis data akademik, misalnya kita dapat menempatkan file mahasiswa, file mata kuliah, file dosen, file jadwal, file kehadiran, file nilai, dan seterusnya.
Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :
w Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
w Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
w Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
w Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada disebuah lemari arsip.
w Penambahan/pengisian data baru kesebuah file/tabel disebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah lemari arsip.
w Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search),yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
w Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.
w Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), Yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.
Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedang operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan berlagsung berulang-ulang dan karena itu opeasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.
1.3 Objektif Basis Data
Telah disebutkan di awal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali data (yang kita caria) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain.
Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika ketika kita menyimpan secara manual (non elektronis) atau secara elektronis ( tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama maupun di memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfataan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (costraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
4. Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat memilah danya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkankannya ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk atau tape). Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada disuatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
5. Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang dianggap sudah lengkap, belum tentu dimasa yang akan datang juga demikian. Dalam sebuah basis data, disamping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun defenisi detail dari tiap objek, seperti struktur file/tabel atau indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalm bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada sebuah tabel.
6. Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh di lakukannya.
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja atau oleh satu sistem/aplikasi saja. Data pegawai dalam basis data kepegawaian, misalnya, dapat digunakan banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori, dan sebagainya). Basis data yang di kelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multi user, akan dapat memenuhi sistem ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap menculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
1.2 Penerapan Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam semua organisasi/ perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi/perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi Pengelolaan Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan operasional organisasi/perusahaan. Dan basis data merupakan salah satu komponen utama dalam setiap sistem informasi. Tidak ada sistem informasi yang bisa dibuat/ dijalankan tanpa adanya basis data.
Secara lebih teknis/nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain adalah :
v Kepegawaian
Untuk berbagai perusahaan yang banyak memiliki pegawai.
v Pergudangan (inventory)
Untuk perusahaan manufaktur (pabrikan), grosir (reseller), apotik, dan lain-lain.
v Akuntansi
Untuk berbagai perusahaan.
v Reservasi,
Untuk hotel, pesawat, kereta api, dan lain-lain.
v Layanan Pelanggan (customer care),
Untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-lain).
v Dan lain-lain.
Sedang bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data (sebagai komponen sistem informasi dalam organisasi/perusahaan) dapat berupa :
{ Perbankan
Dalam melakukan pengelolaan data nasabah/data tabungan/ data pinjaman, pembuatan laporan-laporan akuntansi, pelayanan informasi pada pada nasabah/calon nasabah, dan lain-lain.
{ Asuransi
Dalam melakukan pengelolaan data nasabah/data pembayaran premi, pemprosesan pengajuan klaim asuransi, dan lain-lain.
{ Rumah Sakit
Dalam melakukan pengelolaan histori penyakit/pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan, dan lain-lain.
{ Produsen Barang
Dalam melakukan pengelolaan data keluar-masuk barang (inventori), dan lain-lain.
{ Industri Manufaktur
Dalam membantu pengelolaan pesanan barang, ,mengelola data karyawan, dan lain-lain.
{ Pendidikan/Sekolah
Dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan perkuliahan, dan lain-lain.
{ Telekomunikasi
Dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel/data pelanggan, menangani gangguan, dan lain-lain.
{ Dan lain-lain.
Tag: pengenalan database pengenalan basis data belajar database belajar basis data apa itu database? apa itu basis data? apa itu database apa itu basis data belajar database belajar basis data database adalah basis data adalah
Artikel Terbaru :